DhalemTemor.com— Siapa sangka ketajaman “memori” KH Anwar Syahiruddin begitu tajam dan kuat. Padahal usia beliau sudah lebih 88 tahun dan konon Ayahanda beliau pernah mengabdi langsung kepada Kiai Muhammad Rowi atau dikenal Bhuju’ Gerassem.
Semula banyak Potoh (Keturunan) Kiai Rowi yang tidak mengetahui tentang karomah Kia Rowi. Diluar dugaan, Kiai Anwar (potoh ke-5 dari Kiai Rowi) saat dipanggil oleh MC Ferry Arbania (potoh ke-7 dari Kiai Rowi) diminta untuk memimpin doa.
Setelah memanggil salam diatas panggung, Kiai Anwar Jember ini mohon ijin untuk menyampaikan sedikit hal tentang Kiai Rowi semasa hidupnya. Kiai yang juga pengasuh Pondok Pesantren Islahul Ummah Perreng Tale, Jember ini mulai bercerita tentang sosok Kiai Rowi hingga dikenal dengan sebuta “ Bhuju’ Assem (Bhujuk Gerassem
“Saya dikasih tahu abah, kalau penyebutan Bhuju’ Rowi lebih dikenal dengan Bhuju’ Assem, karena kediaman beliau di bawah pohon asam (accem/Assem), suraunya (langgher) Kiai Rowi pas di bawah pohon asam,” beber Kiai Anwar mengisahkan.
Surau Kiai Rowi, lanjut Kiai Anwar, hanya alas bambu dan tidak ada tikarnya. Sementara dibagian usuknya terdapat kacang atau biji-bijian, jika ditanam langsung tumbuh seketika,” imbuh Kiai Anwar menceritakan Karomahnya Kiai Rowi.
Karomah lain dari Kiai Rowi, diceritakan juga oleh Kiai Anwar dengan sangat hati-hati dan disimak penuh antusias oleh ribuan potoh yang mendengarkan.
“Kalau Kiai Rowi ada tamu dari Banyuanyar, beliau ngasih hidangan dengan menyapu daun asam yang ditumpuk, lalu dikasih singkong untuk dibakar. Ketika singkong sudah matang, tongkatnya dijulurkan ke tanah dan dikasih air dengan kacang yang ditanam. Anehnya kacang tersebut tumbuh seketika dan langsung berbuah dan siap dimakan,” beber Kiai Anwar Jember.
Dan ada satu hal lagi yang sangat menakjubkan yang diceritakan Ayahanda kepada Kiai Anwar soal Karomah Kiai Rowi Gherassem.
“Apabila Kiai Rowi butuh ikan, beliau melempar jala di halaman rumahnya, dengan kekuasaan Allah subhanahu wata’ala, maka seketika itu ikan-ikan didapat. Itulah karomahnya. Jika ada keturunannya sekarang yang bisa seperti itu, saya akan undang ke rumah untuk menangkap ikan,” kelakar Kiai Anwar Jember disambut tawa penuh takjub ribuan orang yang hadir.
Untuk diketahui, kisah tentang Karomah Kiai Rowi alias Bhujuk GerAssem ini disampaikan Kiai Anwar Jember dalam acara Haul Agung ke-7 Kiai Muhammad Rowi di Ponpes Al-Bustan Banyugiri pada hari Ahad 25 Februari 2024 lalu.
“Umur saya sudah 88 tahun, saya tinggal di Jember dan berasal dari Ganding. Saya hadir ke tempat haul ini untuk mendapatkan doa barokah walau kondisi tubuh yang serba terpaksa,” Kiai Anwar Jember sedikit bercerita tentang kehadirannya diacara Haul Agung ke-7 Kiai Rowi.
“Semoga saya dicabut oleh Allah SWT membawa islam dan iman, karena itulah kunci orang hidup sampai mati. Mudah-mudahan kehadiran kita mendapat barokah Bhuju Gherassem,” tutup Kiai Anwar Jember sembari melanjutkan memimpin doa bersama. [Ferry Arbania]